Posts

Dialog Agak Panjang Tentang Keraguan

  Haloo Bulan Lama sekali tak berjumpa. Ehm, mungkin tepatnya bukan tak jumpa, kita jumpa tiap hari, bersitatap hampir tiap malam. Hanya tidak berbincang personal dengan rentang waktu panjaaang, seperti dulu yang biasa kita lakukan.  Semoga bukan berarti kita tak komunikasi ya, sebab aku masih sering beruluk salam, melempar senyum senang atau lirihan getir, pun gerutuan singkat.  Hari ini, akhirnya dialog kita agak lebih panjang. Sebab aku mempercayakan keresahan dan gumpalan tanda tanya padamu. Tanya beneran, atau retoris, atau malah sanggahan? Entahlah ditangkap apa maknanya.  Tolong jangan tanya kabarku duluan, Bulan. Aku bisa menjawabnya panjang kali lebar hingga kukhawatirkan kau habis napas menunggu titik. Aku cukup senang mendengar kabarmu lebih duluan. Kau yang masih bersinar, masih setia beriring bumi, juga mengusahakan intipan kala mendung menyelimuti sebagaimana hari belakangan.  Aku harap, aku bisa sesetia itu, Bulan.. Di tengah kegamangan menangkap sinyal apakah ada harapa

Bahasa; stagnan atau berkembang?

Ziarah Kata: Wisata Niaga Tua

Balada Raport Pertamaku

3 Langkah Jadi Ibunda Para Ulama

Belajar dari Hajar as.

Gambarku...