Belajar Menjadi Manajer Keluarga Handal

 
NHW #6 : BELAJAR MENJADI MANAJER KELUARGA HANDAL

Teguran paling jlebb saat manjat materi Matrikulasi ke-6 adalah…

Kita ini sudah menjalani peran lebih dari 10.000 jam, yang seharusnya dalam kurun waktu sebegitu banyak bisa membuat seseorang terlatih dan handal. Sayangnya berkaca ke diri sendiri, masih jauh dari kata ‘ahli’. Sebabnya, karena menjalani sekadarnya saja. Saatnya tingkatkan peran, bukan sekedar kasir, tukang bebersih, pemasak, pengantar jemput anak, tapi tingkatkan ‘karir’ ibu menjadi manajer. Manajer keuangan, ahli gizi, manajer pendidikan anak, dst.

 

Bersungguh-sungguhlah di dalam, niscaya kau akan keluar dengan kesungguhan. Pesan Pak Dodik untuk Bu Septi agaknya sangat relevan buat kita semua, para istri jaman milenial yang suka terpapar media sosial, lalu labil nggak karuan. Yuk,mari kuatkan peran kita!

 

Lalu, tugas di NHW 6 ini adalah…

1.       Tulislah 3 aktivitas yang paling penting dan 3 yang paling tidak penting.

3 Aktivitas Penting           : mendidik anak (karena masih balita, jadi tentu banyakan porsi bermain kan ya),

                                                  Ngobrol dengan suami

                                                  Mengaji/Membaca buku dan tulisan terkait keluarga dan bidang agama, untuk menuliskannya

 

3 Aktivitas Tidak Penting               : chatting whatsapp tanpa hal darurat

                                                                  Sosmed berkepanjangan, dari mulai surfing sampai tenggelam -__-

                                                                  Menikmati kemalasan, alias too much sweetness of doing nothing

 

Waktu Anda selama ini habis untuk yang mana? Sad but true, masih suka banyak jebol di bagian yang terhubung koneksi internet. Ya surfing, ya scrolling kepo, ya Cuma ngobrol haha-hihi nggak jelas.

Jadi, gimana kita atur meeting dengan internetnya? gimana enaknya ya, pagi bebas sampai batas 08.30 itu, malam jam 21.00 ke atas bebas boleh pegang hp saat sudah beres. Masa aktif anak-anak?

 

Jadikan Aktivitas Penting -->> Aktivitas Dinamis untuk memperkaya jam terbang!

Karena ini terkait NHW sebelumnya, mendukung misi hidup dimulai dari belajar menguatkan keluarga, maka segala hal terkait keluarga dan pendidikan anak menjadi irisan proses pembelajaran saya.

Demi mendukung proses menjadi Manajer Handal, langkah pertama saya adalah, merencanakan proyek bermain anak & mengatur menu pekanan yang diupayakan memenuhi gizi kebutuhan tubuh. Lalu, menikmati proses membersamai anak.

 

2.       Kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan kandang waktu dan cut off time.

 

Aktivitas rutin:

Simply pick up alias beberes setiap hari

Cuci piring

Kegiatan per-baju-an :D mulai dari mencuci baju – menjemur – mengangkat – melipat. Mencuci Alhamdulillah mempekerjakan mesin cuci dan suka bergantian dengan suami (makasih pak suamii :*), yang menjadi bagian paten saya adalah rentetan setelahnya. Urusan cuci ini biasanya sekitar 2hari sekali.

Vacuum karpet

Pel lantai yang tidak tertutup karpet, seminggu sekali karena sedikiit.

Menyediakan makanan, saat ini sedang menantang diri konsisten lebih banyak frekuensi masak sendiri daripada beli di luar setiap minggunya.

Checking notif dan publikasi serta follow upnya. Untuk urusan berkaitan gadget gini, kayaknya perlu dikhususkan di jam tidur anak. Siang hari di masa aktif boleh mengecek urusan lapak 1x tanpa berpanjang kalam. (urusan lapak beda dengan urusan pribadi ya, mam. Note to myself) Godaan berat, selain stalking sampe mentok. Tapi harus coba keras pada diri sendiri😂

 

Kandang waktu?

 

Menimbang-nimbang dengan masih punya anak kecil yang belum lepas asi, saya membagi pekerjaan menjadi 2; yang bisa dilakukan saat anak sedang aktif dan asi, serta yang tidak bisa dilakukan dalam keadaan meng-ASI-hi, dalam artian yang kategori kedua ini harus dilakukan saat anak-anak masih tidur atau anak-anak bermain bersama Babanya.

Yang masuk  kategori kedua adalah prioritas selesai pertama. Masak dan Cuci piring (nggak tahu kenapa, saya punya kesan nggak enak sama aktivitas ini, kalau masih numpuk rasanya menularkan gelombang malas ke seharian. Bukan berarti rajin cuci juga sih, yang jelas kalaupun nggak diselesaikan mencuci ya dirapikan di sink walaupun kotor)

Urutan setelahnya, simpy pick up alias beberes. Vacuum dan per-baju-an. Urusan vacuum ini kadang suka jadi momen anak-anak membantu, siapa sih yang nggak penasaran sama mesin penghisap? Hehe

 

 Kandang waktu yang sesuai agaknya di pagi hari, cut off time aktivitas rutin jam 08.30 pagi. 

 

3.       Buat jadwal harian yang paling mudah dikerjakan.

Subuh-08.30 aktivitas rutin (08.00 Baba berangkat kerja)

-          09.00 anak-anak bebersih diri dan vacuum rumah :P

-          10.30 sarapan/cemilan

-          12.00 children’s work. Main baca belajar --- pada hari tertentu, jadwal kegiatan belajar rutin Mama di luar. Waktunya anak-anak bersosialisasi J

-          13.00 prosesi shalat zuhur, makan

-          13.30 persiapan tidur siang

-          15.00 tidur siang anak. Waktu mama membaca dan menulis yang terkait dengan bidang pilihan. Lalu asharan

-          17.00 children’s work

-          17.30 bebersih diri

-          18.00 simply pick up (prepare Baba pulang)

-          18.30 shalat maghrib, sesi tilawah dan talaqqi anak

-          21.00 family time, mengobrol dengan suami

-          22.00 or more, sesi pribadi (baca tulis urus upaya mandiri)

 Amati selama 1 minggu pertama apakah berjalan dengan baik, kalau tidak, segera revisi. 

buat orang yang serba suka mendadak dan mengalir, ngerjain jadwal begini itu latihan berat, buat ibu-ibu kayak aku. Udah bener kamu mah Milea, kamu cukup main sinetron aje.  

Comments