: purnama yang mengaku retak
Katamu: Aku dan dia, kita bintang kejora
kala bersama bersinar
kian terang.
jika berpisah akan kian berpijar dan memancar.
Katamu: Langit kita tetap satu,
kalaupun aku di kota,
dia di belantara,
atap kita tetap sama
; langit semesta.
Lalu, waktu mengubur katamu.
meletakkan purnama, yang kau lihat tiap tengah bulan, dalam retak.
Aku mengurut dada,
menjadi saksi kau yang tergugu.
Lalu, katamu: purnama itu retak sudah.
Kau-lah yang menangis dalam temaram,
mengawasi langkah-langkah purnama di langitmu menjelma sabit
tetap dalam diam di kejauhan.
; ia tinggalkan kau tanpa salam dan kalam.
Mulutku memang membisu saat itu, mbak..
tapi pundi-pundi doaku selalu untukmu.
Retak mungkin akan selalu meninggalkan jejak,
tapi kau selalu kuat; tetap berjalan bersisian dengan tegap.
(dear Sist.. you always have that tears; the tears of spirit. it is sick, but it says to me that you can pass it well..)
21 Oktober 2010 malam, hampir purnama.
Katamu: Aku dan dia, kita bintang kejora
kala bersama bersinar
kian terang.
jika berpisah akan kian berpijar dan memancar.
Katamu: Langit kita tetap satu,
kalaupun aku di kota,
dia di belantara,
atap kita tetap sama
; langit semesta.
Lalu, waktu mengubur katamu.
meletakkan purnama, yang kau lihat tiap tengah bulan, dalam retak.
Aku mengurut dada,
menjadi saksi kau yang tergugu.
Lalu, katamu: purnama itu retak sudah.
Kau-lah yang menangis dalam temaram,
mengawasi langkah-langkah purnama di langitmu menjelma sabit
tetap dalam diam di kejauhan.
; ia tinggalkan kau tanpa salam dan kalam.
Mulutku memang membisu saat itu, mbak..
tapi pundi-pundi doaku selalu untukmu.
Retak mungkin akan selalu meninggalkan jejak,
tapi kau selalu kuat; tetap berjalan bersisian dengan tegap.
(dear Sist.. you always have that tears; the tears of spirit. it is sick, but it says to me that you can pass it well..)
21 Oktober 2010 malam, hampir purnama.
Sangat menyentuh..
ReplyDeletewell..it's too deep..
ReplyDeletefirdausza: semoga menyentuh kita untuk terus tersentuh.. ^^
ReplyDeleteteh ishmah: deep? ati-ati jatuh teh, hehehe.. (peace!) ;)
bravo sist... u always make my heart melt with your words and sencences... ;)
ReplyDeleteso do u, sam..
ReplyDelete*melt? Jadi inget jason mraz.. ;)
nice poem
ReplyDeleteluv it.. :)
makasi mbak tika ;)
ReplyDelete*proposal-nya uda selesai mbak? ;) sukses yaa..
beluuuum.. *nyengir :D
ReplyDeletemksh ya ukh doanya.. ^^
i think i know for whom this poem was dedicated .. ( hehe.. )
ReplyDeleteShe said ; She never knew, that you still thinking about her..Juz' thank you for everything,for everything,,
( Oh my gosh - she even cry again, at the time she read this note )
She juz' can hope, she really could pas it well , because i still can see the pain in her eyes, i still can see her tears won't go from her eyes..
Dan yang lebih parah, dia gak tahu, sampai kapan rasa trauma itu terus menghantuinya ..:(
Juz' keep praying for her, oke Dear..
Mis yu much , ;)
i think i know for whom this poem was dedicated .. ( hehe.. )
ReplyDeleteShe said ; She never knew, that you still thinking about her..Juz' thank you for everything,for everything,,
( Oh my gosh - she even cry again, at the time she read this note )
She juz' can hope, she really could pas it well , because i still can see the pain in her eyes, i still can see her tears won't go from her eyes..
Dan yang lebih parah, dia gak tahu, sampai kapan rasa trauma itu terus menghantuinya ..:(
Juz' keep praying for her, oke Dear..
Mis yu much , ;)
just tell her please, that life must go on even pain and tears survive ;) tenang ja mbak, slowly but sure, an yakin trauma akan ilang juga, asal tu tadi; it needs the 'sure', not only the 'slowly', hehe.. (serasa tua banget dah,kalo lagi ngomong gini) :D
ReplyDelete*always sama-sama praying yaa mbak*
ya Allah Wafyyy,, yes, yes, Ifah ngerti! hoho.. ^^
ReplyDeletehayo Iffaah, apa yang dimengerti sejauh ini? ;)
ReplyDelete