Satu Semester

Hari ini 7 Agustus 2011, sudah hampir 3 bulan usai pergantian periode Wihdah, belum ada apa-apa yang telah kuhasilkan. Interval 2 bulan pertama habis oleh ujian dan masa tawaquf kegiatan, dan baru mulai aktif pada akhir Juli, sekitar tanggal 20-an. Dan baru saja susunan Dewan Pengurus dilantik, Ramadan menyapa kami. Istimewa, memang. Sungguh, bagaimana tidak, pada masa bakti yang terentang hanya sekitar 8 bulan plus dipotong 1 bulan masa ujian dan 1 bulan masa tawaquf kegiatan massif, rasa-rasanya kepengurusan tahun ini merupakan periode tersingkat dalam sejarah kepemerintahan dunia ke-Wihdah-an, atau bahkan ke-Masisir-an. Total bersih masa kepengurusan hanya 6 bulan. Satu semester saja.

Apa yang biasa menjadi corak satu semester pertama; masa belajar dan merasa-rasa hawa organisasi, tak lagi dapat kami nikmati lama. Sebab kerja sudah sedemikian banyak menghampar di depan kami. Sebab idealisme cita dan asa menunggu tangan dan kaki kami mewujudkannya, biar semua tidak sekedar hampa, atau sekedar niat belaka. Dan, jadilah kami yang harus memaksa diri kami agar mampu berakselerasi, mencapai peraihan  apa yang biasa generasi sebelumnya gapai dalam satu semester pertama, dalam masa selebih-lebihnya dua-tiga bulan saja, agar sisa bulan selanjutnya dapat kami samakan langkah kami dengan mereka yang usai melalui satu semester. Merangkum dua semester-yang menjadi masa normal kepengurusan- dalam satu semester.

Semoga, karya yang normal teraih dalam jarak dua semester dapat terangkul dalam satu semester pendek yang kami punya. Semoga, jenak satu semester yang kami punya menjadi semester istimewa dalam takaran amal dan perbuatan. Semoga, satu semester yang tergelar dapat kami maksimalkan menjadi masa penyemaian ganjaran. Semoga, semua cita kami mampu mengejawantah dalam 6 bulan ke depan. Semoga, usai satu semester mereka jumpai kami dalam performa yang lebih baik, lebih melangit dengan kaki menjejak bumi. Tentu bukan dengan sulap atau sihir, hanya tekad dan harap restu Tuhan yang tergenggam menyuburkan gelora kami. Semoga!