Antara Sekolah & Rumah

Game level 7 Semua Anak adalah Bintang

Hari ke-2

         Antara Sekolah dan Rumah

Setelah lama meliburkan diri dari sekolah, malam hari kakak A1 kami tanya lagi tentang kehadiran sekolahnya. Ndilalah salah satu orang tua teman sekelas kakak kontakan untuk jalan bareng. Jadi ada alasan membuka obrolan sekolah.

A1 menanggapinya sambil main-main. Terus terang, saya nggak bisa menutupi rasa gemas kalau sudah bicara sekolah. Entah kenapa, sejak jemputan yang dikoordinir sekolah berhenti, susah sekali mengajak A1 berangkat. Padahal sudah dijanjikan diantar & jemput mamanya. Dengan jajan. Babanya akhirnya memberi mandat untuk tidak maksa, tapi saatnya observasi adakah sebab lain yang membuatnya enggan berangkat. Apakah karena banyak yang juga absen sampai jumlah yang masuk sedikit dan bikin nggak seru. Ataukah ada bibit bullying yang merugikan. Atau apalah. Sampai saat ini belum teraba jelas, masih tahap kira-kira.

((notes: tidak berbinar bicara sekolah))

Sepekan ini, masuk hanya sekali. Ya saat ada teman yang bareng berangkat. Pulangnya, ia kembali meraih buku-buku ceritanya lalu asyik ‘membaca’ bebas. Sulung kami ini memang belum bisa baca lancar. Tapi berhubung beberapa isi buku di rak kami sudah sering diceritakan maka sedikit banyak ia sudah bisa merapalkan isinya. Sepintas dilihat memang seperti benar-benar sedang membaca isi bukunya padahal ia bercerita bebas.

Di tengah kegemasan teka-teki kemacetan hadir sekolah, anak-anak justru banyak bikin sesuatu yang mengejutkan.

Pulang dari warung membeli sayur dan kebutuhan rumah lain, si kakak menyodorkan hasil gambarnya. Kali ini, sudah dilengkapi tulisan ‘polisi’ dan ‘sepatu' sebagai keterangan penjelas. Untuk sekelas kami yang santai mengajarkan baca tulis, menyaksikannya cukup mengejutkan -plus mengharukan-.

Lain lagi dengan A2. Agaknya A2 sedang mengalami masa ledakan bahasa dimana segala perkataan dan ungkapan orang sekitarnya direkam dan diikuti. Sampai keluar kata cemen (duh denger dari mana ya) dan ungkapan puji Luarr biasssa! Oya, satu lagi kebiasaannya belakangan ini; meniru sang kakak dan merebut segala sesuatu yang adadi tangan kakaknya.

Sungguh, tantangan luar biasa untuk latihan emosi mama yang lagi dikuntit bayi 2 bulan. Akan Jauh lebih baik saat Baba datang dari kantor dan bisa menangani kedua anak gadisnya yang sudah siap menanti di balik pintu dengan segudang kisah dan aksi.

((binar A1 saat bertemu buku dan menceritakannya kembali. Masih mau nggambar. Yang jelas kedua kakak ini ya berbinar saat ketemu Baba tidak di kantor))

#BintangKeluarga #KuliahBunSayIIIP #tantangan10hari #level7

Comments