NHW 3: Membangun Peradaban Dari Dalam Rumah

Menulis surat cinta pertama itu, seperti inilah jadinya:
Surat Cinta untuk Suami


Setelah surat cinta yang menjadi kilas balik jatuh cinta pada suami, lihatlah anak-anak dan potensi mereka.

1.       Aida si sulung yang kini masuk 4 tahun 3 bulan.

Kakak Aida shalihah kesayangan Mama-Baba. Inilah catatan sederhana Mama tentang kakak:
-          Halus perasaannya.
Betapa kerasnya sikap Mama pada beberapa kesempatan pernah Mama khawatirkan merusak perasaanmu Nak, sampai Mama harus lagi mengulang sugesti positif kalau Allah selalu memberi jalan untuk kita memperbaiki diri kita, terlepas dari apapun warna masa lalu kita.  
-          Perhatian dengan hal detil
-          Pandai bernegoisasi dengan talkative-nya
Dalam dua hal di atas ini, mungkin kakak mewarisi Baba. Atau mungkin, jawaban dari buah doa-doa positif yang Mama ingat dulu sering diucapkan Baba. Mama ingat sekali, di masa malam awal kehidupanmu di dunia, kakak sering terbangun dan Mama serahkan ke Baba untuk digendong. Sambil digendong duduk atau berdiri itu, kakak akan lebih tenang jika Baba bicara, cerita. Yang isinya kadang sampai tentang isimkoran makanan kerjaan Baba di kantor. Dan doa yang juga dilantun saat peristiwa Palestina ramai, semoga kakak bisa menjadi pejuang pembebas Tanah Suci Palestina dengan potensi kakak. Mama Baba siapkan diri membersamai kakak insyaAllah.

2.       Ata adik yang sudah tinggal sekian bulan lagi jatah menyusunya, umurnya sekarang 1 tahun 8 bulan.
-   Keukeuh dan selalu teguh pendirian kalau menginginkan sesuatu
-          Pemberani. Terlihat dari cerita perkembangannya yang sempat bikin deg-degan karena umur 6 bulan bekum juga teregrak tengkurap. Lalu jelang 7 bulan mulai membalik dan di usia 8 bulan terjadi insiden anak bayi baru belajar merangkak tapi sudah naik perosotan dari depan. Menggelosor dengan santainya.
-          Mudah bergaul dan ekspresif.
Jetlag juga dari yang awalnya mendampingi Aida yang malu-malu, cenderung kalem meski panjang kalam, lalu dapat si Adek yang suaranya suka bikin kaget. Manggil orang teriak, atau gabung main dengan anak yang lebih besar lalu tangannya aktif bekerja.
Semoga semua ini bisa jadi bekal adik untuk terus menjadi pembela islam seperti lagu yang kita senandungkan sebelum bobo yaa..


Kemudian, melongok potensi diri sendiri…

Saya, perempuan yang cenderung cuek dengan apa kata orang dan penampilan. Positifnya, jarang ambil pusing. Suka belajar hal baru, meski tidak suka sekolah. Curiosity tinggi, bisa bertahan tidak tidur kalau otak lagi dilanda ‘demam sesuatu’. Sulit mengutarakan langsung dengan bicara dan akhirnya menemukan salurannya dengan tulisan.

Dengan kecenderungan tipe thinking seperti saya, banyak ide bermunculan. So butuh perjuangan dan partner mengembangkannya jadi kenyataan. Cocok dengan  berbagi dan menjadi programmer suatu project. Bagian belakang lah. Namun dalam beberapa kali kesempatan, Allah suka memberi momen belajar tampil/

Melihat lingkungan..

Tinggal merantau di Mesir yang geraknya cukup terbatas, namun melimpah sumber ilmu. Kenyataan sudah berbuntut yang membuat saya harus banyak menyesuaikan diri dengan forum offline. Mayoritas disini adalah mahasiswa. Ssama keluarga muda.

Peran apakah yang kira-kira bisa dijalankan?

Kami percaya Allah menitipkan suatu peran bermanfaat untuk tangan-kaki anugerah yang sudha Ia titipkan. Seperti yang sering dilafalkan suami, kita menikah, bersama menjadi keluarga, untuk besar bersama, memberi manfaat untuk sosial.
-          Pada masa belakangan ini, saya dan suami menyiapkan satu wadah kumpul untuk ibu muda, sesame pencariinformasi dalam mendidik anak dan berumah tangga jauh dari orangtua.
-          Sharing ilmu dari kursus ketahanan keluarga yang sempat saya cicipi dan kursus singkat beberapa bagian terkait pendidikan anak, demi memberdayakan diri dan menggerakkan umat.  


bismillah









Comments