Menulis surat cinta pertama itu, seperti inilah jadinya:
Surat Cinta untuk Suami
Surat Cinta untuk Suami
Setelah surat cinta yang menjadi kilas balik jatuh cinta
pada suami, lihatlah anak-anak dan potensi mereka.
1.
Aida si sulung yang kini
masuk 4 tahun 3 bulan.
Kakak Aida shalihah kesayangan Mama-Baba. Inilah catatan
sederhana Mama tentang kakak:
-
Halus perasaannya.
Betapa kerasnya sikap Mama pada beberapa
kesempatan pernah Mama khawatirkan merusak perasaanmu Nak, sampai Mama harus
lagi mengulang sugesti positif kalau Allah selalu memberi jalan untuk kita
memperbaiki diri kita, terlepas dari apapun warna masa lalu kita.
-
Perhatian dengan hal detil
-
Pandai bernegoisasi dengan
talkative-nya
Dalam dua hal di atas ini, mungkin kakak
mewarisi Baba. Atau mungkin, jawaban dari buah doa-doa positif yang Mama ingat
dulu sering diucapkan Baba. Mama ingat sekali, di masa malam awal kehidupanmu
di dunia, kakak sering terbangun dan Mama serahkan ke Baba untuk digendong. Sambil
digendong duduk atau berdiri itu, kakak akan lebih tenang jika Baba bicara,
cerita. Yang isinya kadang sampai tentang isimkoran makanan kerjaan Baba di
kantor. Dan doa yang juga dilantun saat peristiwa Palestina ramai, semoga kakak
bisa menjadi pejuang pembebas Tanah Suci Palestina dengan potensi kakak. Mama Baba
siapkan diri membersamai kakak insyaAllah.
2.
Ata adik yang sudah tinggal
sekian bulan lagi jatah menyusunya, umurnya sekarang 1 tahun 8 bulan.
- Keukeuh dan selalu teguh pendirian kalau menginginkan sesuatu
- Keukeuh dan selalu teguh pendirian kalau menginginkan sesuatu
-
Pemberani. Terlihat dari
cerita perkembangannya yang sempat bikin deg-degan karena umur 6 bulan bekum
juga teregrak tengkurap. Lalu jelang 7 bulan mulai membalik dan di usia 8 bulan
terjadi insiden anak bayi baru belajar merangkak tapi sudah naik perosotan dari
depan. Menggelosor dengan santainya.
-
Mudah bergaul dan
ekspresif.
Jetlag juga dari yang awalnya mendampingi
Aida yang malu-malu, cenderung kalem meski panjang kalam, lalu dapat si Adek
yang suaranya suka bikin kaget. Manggil orang teriak, atau gabung main dengan
anak yang lebih besar lalu tangannya aktif bekerja.
Semoga semua ini bisa jadi bekal adik untuk
terus menjadi pembela islam seperti lagu yang kita senandungkan sebelum bobo
yaa..
Kemudian, melongok potensi diri sendiri…
Saya, perempuan yang cenderung cuek dengan apa kata orang
dan penampilan. Positifnya, jarang ambil pusing. Suka belajar hal baru, meski
tidak suka sekolah. Curiosity tinggi, bisa bertahan tidak tidur kalau otak lagi
dilanda ‘demam sesuatu’. Sulit mengutarakan langsung dengan bicara dan akhirnya
menemukan salurannya dengan tulisan.
Dengan kecenderungan tipe thinking seperti saya, banyak ide
bermunculan. So butuh perjuangan dan partner mengembangkannya jadi kenyataan. Cocok
dengan berbagi dan menjadi programmer
suatu project. Bagian belakang lah. Namun dalam beberapa kali kesempatan, Allah
suka memberi momen belajar tampil/
Melihat lingkungan..
Tinggal merantau di Mesir yang geraknya cukup terbatas,
namun melimpah sumber ilmu. Kenyataan sudah berbuntut yang membuat saya harus
banyak menyesuaikan diri dengan forum offline. Mayoritas disini adalah
mahasiswa. Ssama keluarga muda.
Peran apakah yang kira-kira bisa dijalankan?
Kami percaya Allah menitipkan suatu peran bermanfaat untuk
tangan-kaki anugerah yang sudha Ia titipkan. Seperti yang sering dilafalkan
suami, kita menikah, bersama menjadi keluarga, untuk besar bersama, memberi
manfaat untuk sosial.
-
Pada masa belakangan ini,
saya dan suami menyiapkan satu wadah kumpul untuk ibu muda, sesame pencariinformasi
dalam mendidik anak dan berumah tangga jauh dari orangtua.
-
Sharing ilmu dari kursus
ketahanan keluarga yang sempat saya cicipi dan kursus singkat beberapa bagian terkait
pendidikan anak, demi memberdayakan diri dan menggerakkan umat.
bismillah
Comments
Post a Comment