Mencatat Digital: Terlambat tapiii...

Dunia per-whatsapp-an menjamur sebagai ladang belajar khususnya bagi ibu-ibu dengan keterbatasan keluar rumah. Buat saya yang miskin ilmu, grup sharing dan komunitas online ini bagai senter yang membantu menerangi jalan gelap berliku di goa perkeluargaan dan per-anakan, tempat saya berjibaku tiap hari.

Sana-sini ikut semangat mereguk sebaran pelajaran dan hikmah. Semacam, norak tapi yaa gimana juga, orang butuh tho?
Perasaan setelah menemukan 'aha' moment ituu masyaAllah, tak tergambarkan. Jangan tanya berapa grup, sepertinya masih ada kok yang jauuuh di atas saya jam terbang keaktifan berjejaringnya. Tapi tetaplah, cukup banyak -setidaknya versi saya yang berjarak ribuan mil dari negeri tercinta-.  Meski kadang terlewat hadir di waktu agendanya akibat jetlag beda jam. Juga tak jarang sekedar skimming -baca cepat selintas- grup tanpa ikut serta meramaikan. Yah, tipe saya mungkin lebih cocok jadi peran silent reader ya..

Lalu, Permasalahan muncul satu persatu. Hape mulai protes. Anak-anak yang tumbuh berkembang juga bisa menyatakan protes dengan gayanya. Tandanya ada yang harus diperbaiki dengan jadwal bergawai emaknya. Oke, saatnya beberes atur jadwal *kibasjilbab*.

Masalah lain yang tak kalah menyedihkan adalah perihal resume kuliah watsap.

Awalnya saya bingung mau ditaruh dimana aneka resume kuliah watsap yang bejibun ini.. Pengennya bisa dinikmati lagi suatu waktu, sementara kalau dibiarkan di hape rentan kehapus dan barangkali, ada waktunya pake hape baru, uhukss 😁
Seorang kawan mencetuskan ide untuk menayangkannya di blog. Setiap usai kulwap yang istimewa dan terasa banyak manfaatnya, ia posting di blog. Dan jadilah catatannya bernafas panjang.

Saya, juga ingin mengikuti jejaknya. Barangkali ada yang butuh juga materi serupa. Termasuk cara berbagi yang menyenangkan, bukan?

Tinggal sekarang PRnya, menelisik grup-grup komunitas yang di dalamnya tersimpan materi berbintang -yang sudah saya bintangi, maksudnya... Bukan mudah, karena ternyata saya terlambat memulainya. Banyak yang sudah hilang atau terbang bersama clear chat. Beberapa komunitas sebenarnya sudah menayangkan di web atau laman facebooknya, alhamdulillah-nya yaa jadi bisa dilacak. Meskipun banyak pula yang masih tersebar perlu diarsipkan. Terasa benar kekata Ali, ilmu itu diikat dengan menulis. Menulis tangan, atau menulis digital yang kekinian.

Nah, jadi jangan heran kalau akan saya mulai migrasi kesini sejumlah resume percakapan grup yang berisi. Berharap Mencatat digital itu, lebih awet, lebih berumur panjang, lebih luas cakupan manfaatnya.

Dan, Wahai blogku sayang, baik-baik menyimpan harta karun ya. Walaupun tentu ada resiko hilang password atau akun error, tapi semoga catatan demi catatan di tiap lembarmu bisa menjadi teman terbaik menimba ilmu, sekaligus teman berbagi. Yang kelak bersaksi, bahwa anugerah hidup dari Yang Maha Menghidupkan tidaklah lewat tanpa isi. Bahwa seorang makhluk dhaif nan penuh kealpaan diri ini, selalu ingin dan berupaya menginsafi rizki hari-hari dengan mengilmui, lalu mengamali.

Wallahul musta'an, everyone!

Cairo. 8/4/2017

Comments