Baru ngeh kalau ternyata mengumpulkan record anak itu penting. Bahasannya ada di materi bincang grup whatssap Home Education berbasis Fitrah plus di status FB pak Harry (sila gunakan fasilitas search di FB ya). Padahal bukan denger pertama kali hal beginian. Kabarnya pak Hasan si pendiri juga punya file lengkap berisi rekam jejak anak mulai dari catatan formal identitas, kesukaan, sampai riwayat kesehatan minum obat ini-itu. Tapi selama ini kemane ajee guee..
Mau mulai buat untuk 2 anak ini nih... Godaan sebenarnya untuk posting per momen di jejaring sosial. Tapi apadaya masih belum rajin plus masih rada dominan jiwa introvertnya, jadi rasa berat terus setiap mau berbagi cerita. Antara khawatir niyat terpapar noda, sama keinginan jiwa perempuan yang suka bersosial. Eaaa apaseh maak 😎
Demi menjaga sikap pertengahan antara kegalauan tersebut, maka tak ada salahnya dimulai dengan rekam jejak mingguan kakak-adik. Biar nggak terlalu bikin saya kerajinan -yang mana adalah kemustahilan bikin perhari kalau lihat tipe diri sendiri hihi-. Juga nggak terlalu loss banget nggak ada catatan blass.
Waktu: 31 Des - 1 Januari 2017
Ada momen tahun baru masehi yang ramai digaungkan dimana-mana. Alhamdulillah berhubung si kakak juga belum ngeh begituan jadi pas deh dengan niyat nggak mau mengistimewakan momen tsb.
Alhamdulillah Baba libur cukup panjang. Lumayan buat selonjorin kaki yang dibawa maraton bolak balik Cairo-Depok-Cairo dalam 4 hari. Lumayan juga buat gantian pegang adik yang lagi hobi ajrut-ajrutan ala loncat bayi gitu. Hehe
Kegiatan:
Jalan antar ammah-ammah yang pulang for good ke Tanah Air. Belajar kalau kita akan pulang ke Indonesia, someday.
Pindah kamar. Flat kecil kami punya dua ruang kamar dengan letak bersisian. Satu cocok untuk musim panas karena tidak terpapar sengat matahari langsung, satu lagi pas di arah datangnya sinar yang akan lebih hangat di musim dingin. Banyak melibatkan si Kakak dalam pindahan ini. Tugas-tugas kecil yang ternyataaa bikin dia excited. Dan sampe sekarang seminggu berselang si Kakak masih suka sebut-sebut, kita pindah kamar loh... Memang melibatkan anak praktek langsung akan jadi kenangan sendiri yang membekas. Catet buuk!
Kakak lagi excited bikin-bikin. Saya sempat sekilas teringatkan, masa 3y-up mulai masa anak senang discover something. Let them be. Meski harus dibayar tahan nafas panjang saat ternyata barang printilan juga termasuk diotak-atik. Ini sih, salah saya yang murni belum buat prepared environment. Gampangnya, tips buat orangtuanya adlh kalau nggak mau dibuat main ya disimpan baik-baik di tempat tak terjangkau anak.
Kakak senang sekali babantu charge hape, ada bunyi, warna dan getar tertentu yang menarik. Berkali-kali copot pasang. Sesekali hape, sisanya kami kasih powerbank yang sudah lapuk tapi masih bisa nyala untuk pegangan aktivitas copot-pasang chargernye. Gitu aja dia seneng banget hihi...
Selain itu, mulai mau terlibat langsung di proses pembuatan makanan. Bukan cuma mau, tapi maksa harus dilibatkan. Inisiatif minta bikin agar-agar nutrij*ll, lalu kasih ultimatum dari awal; nanti harus Kakak yang tuang semuanya. Sampe ngaduknya pun.
Sigap ambil kursi oren (kursi jongkok, jojodok) untuk pijakan biar nyampe. Emaknye sibuk berdoa semoga aman aja pas dia ngaduk panci di atas kompor nyala.
Habis nutrijel, esoknya minta buat donat. Eaaa jadilah bertiga -bareng si adek yang beranjak 6m- ngadon. Goreng sambil gendong, sementara si kakak nggak mau ketinggalan pegang tusuk sate untuk putar donat pas di penggorengan.
Ikut nuang air di mesin cuci. Bantu nyeseuh baju yang luntur yang waktu itu disisihkan di wastafel. Lalu dengan bangganya bilang, "sudah bantu mama cuci baju mama looh" okesip nak!
PR: cari perkakas mengamankan aktivitas yang butuh pijakan. Semacam safety chair gitu kah?
Buku:
Alhamdulillah baru panen koleksi beberapa buku bahasa indonesia yang diboyong Baba. So far seminggu ini yang paling banyak minta dibaca dari seri Fiqh for kids. Yang adab meminjam (judul Buku IPA Nayla), Tayammum (judul Kemping sekolah) dan Puasa (judul Anak laki-laki misterius)
Seri Gaga juga ada, judul anak sabar (cerita tentang kebiasaan mengantre)
Qur'an:
Masih coba menguatkan hapalan al-Qoriah.
Mama is thinking for giving her some explanation about the surah. Masih think about the method and contents.
Above all, masih didominasi aktivitas motorik kasar. Loncat lari putar-putar. Sampai pekan ini berakhir, sesi belajar alphabet-hijaiyah-angka belum bisa dijadikan titik tekan. Lagi nggak mood, mungkin. Mewarnai masih suka-suka. Belajar memahami tantangan maze/cari jalan, baru dikasih versi sederhana.
Lesson she learned:
1. setiap segala sesuatu ada prosesnya. Jangka tahan sabarnya relatif meningkat, dilihat dari nihilnya ngambek pas berkali-kali tanya sudah jadi belum? Sudah bisa dibentuk belum? Sementara masih nunggu adonan mengembang.
2. Bertanggung jawab beberes
3. Belajar berbagi yey! Mau dengan suka hati nyiapin donat untuk teman -tetangga seumuran- yang dijumpai pas mama belajar pijat si dedek. Good job Nak!
Celoteh istimewa:
Kakak sepertinya good at speaking. Talkative. Maka saya pikir perlu dibuat khusus catatan celotehnya yang suka bikin geleng kepala.
• Kakak baru fasih bilang huruf K-S. Jadi semua suka dipaksa jadi K & S. Iya, mekso bangett. Sampe nggak tahan beberapa kali mama khilaf ngeledekin -padahal nggak boleh yaa-.
Bilang lucu jadi luKKu. Sssama aida aja. Juga kadang-kadang jadi Kuga. Et dah.
• Lagi baca buku yang depannya ada tulisan 'buku ini milik...'
Mama bacain juga tu bagian itu, niatnya mau selipin tema kepemilikan karena kakak masih masa belum suka berbagi.
"Buku ini milik.. Milik siapa ya kak?"
Dengan polos dan spontan dijawab, "Milik Allah". Deuh. Skak mat deh, batal bahas karena emaknye nggak siap bahan dengan jawaban begitu.
Ulang lagi barangkali ada perubahan, "emang buku ini milik siapa kak?". Jawabnya teteup, "Milik Allah, Ma".
Emak terjebak antara melting sama keder 🙈
PR: Emaknya kudu cari tau nih bagaimana cara bahas tema ini... Yoshh belajar lagi Mak!
Catatan adik Ata:
1. Tengkurep masih proses ya dek. Sementara sudah mulai suka gigit n tarik pas lagi mimi. Duh pas kakak dulu nggak ada ceritanya tarik-tarik gitu jadi luarbiazaa pas adik ini. Hehe.. InsyaAllah mama n baba menerima proses adek bertumbuh. You're special. Sama spesialnya dengan kakak. We 💗 u
2. Adik yang makin pintar mulai paham sebab-akibat. Kalau mama berdiri, tandanya mau ditinggal jadi mulai protes hehe...
3. Mulai suka pegang sesuatu. You did good at hand-eye coordination Dik! Bisa mulai meraih, dominan tangan kanan.
4. Sumeh, ramahnya adik suka bikin hangaat.
5. Ramai, bakat-bakatnya sih akan suka bicara juga. Ndak apa ya Nak, kita jadi Toa kebenaran dan datangkan kebaikan untuk umat. Mungkin akan jadi bahan berjuang di jalan Allah kan ya Nak? Ya Kak?
6. Besok adik mulai MPasi yey! Alhamdulillaah.. Sdh 6 bulan yaa masyaAllah bayi shalihah mushlihah shaburah syakurah..
Mau mulai dengan apa ya? Jeruk? Kurma? Anything yang penting kita jaga halal n thayyibnya ya dek..
PR mama belajar dan praktek pijat punggung :')
>>> Aaaaaak ternyata panjang yaa? MasyaAllah ternyata menyenangkan juga mencatat perkembangan anak-anak. Semacam menghabiskan jatah bicara perempuan yang 21.000 kata perhari juga. Let's see, writing is healing kan ya?
Semoga konsisten ya Mams!
Cairo, 6/1/2017. Dini hari (lagi).
~Allahummarzuqna dzurriyatan thayyibah, waj'alna lil muttaqiina imaama
Comments
Post a Comment