Arisan

Mungkin ini semacam terlambat. Lazimnya momentum permulaan tahun adalah masa bicara menanam harapan yang tertuang dalam resolusi tahunan. Target tahun ini, atau niyat pencapaian hidup yang jadi prioritas. Tapi wisdom word 'better late than never' tampaknya cukup menenangkan bukan? Selama dalam koridor kebaikan, makna bijaknya bisa diberlakukan. Selama bukan kemaksiatan, karena beda jurusan lagi kalau maksiat mah berlaku 'better never than late' kan ya :p

Apa sih, bahasan resolusi yang telat ini? Arisan. Duh very emak-likely banget ya. Tapi ya begitulah. Tanpa sadar, setahun belakangan dalam satu komunitas yang saya terlibat di dalamnya, sudah jalan arisan. Baru ngeh, betapa arisan ini baru turut menghiasi hari saya pasca berumah tangga. Ooo pantessyaan dulu teh sering nemu ibu-ibu list arisannya sampe hitungan jari lebih dari satu. Arisan panci, arisan wadah yang kabarnya tahan banting itu, arisan karpet, maupun arisan konvensional yang uang ajah. 

Kenapa ya, urusan arisan ini identik emak-emak? Ada nggak bapak-bapak yang bikin grup arisan atau semacamnya? *pertanyaan sangat nggak penting*

Melihat latar belakangnya, sepertinya memang tipikal sosial psikologi (aduuh apadeh ini bahasanya -__-) perempuan cocok membuat arisan tumbuh subur bak jamur di musim penghujan. Bawaan ingin bersosialisasi, menyambung tali perkawanan, lepas kangen dan lepas beban alias curhat kan sesuai dengan kebutuhan 21.000 kata yang dikeluarkan para keturunan bunda Hawa. Ditambah lagi dengan menginsyafi bahwa hidup makin sulit, harga makin melambung sementara kemampuan menyediakan cash tidak ikut meroket seiring kebutuhan macam sekolah dan buku paket. Jadilah arisan alternatif laris manis. Yaa walaupun pilihan dan harapan utama boleh dong tetep ada cash heuheu :p

Positifnya, arisan bisa menumbuhkan jiwa tolong menolong asal memang dilandasi untuk itu. Juga bisa solusi memenuhi kebutuhan rumah tangga. Tabungan jenis 'agak mudah' cair yang sekali waktu dibutuhkan ada di lingkar arisan. Tinggal diingat-ingat tantangan yang marak sejurus maraknya arisan aneka ragam; peluang wasting time alias penggunaan porsi waktu berlebihan saat jadwal temu termasuk di dalamnya jebakan bicara ngalor ngidul nggak jelas juntrungannya yang berpotensi sampe makan daging orang (na'udzubillah ya Allah jauhkan kami dari ghibah hiks, note to myself banget inih).

Juga godaan prioritas arisan. Kadang karena mikirnya sedikiiit aja disisihkan tiap bulan kan nggak kerasa, jadi pas ditawari arisan ini-itu hayo wae diambil. Apalagi ada iming-iming bonusnya *deuh siapa yang sama nih begini suka ijo sama bonuus? XD  Pupus sudah materi manajemen prioritas di keuangan yang katanya wajib tanya kalau mau transaksi "apakah ini kebutuhan, atau cuma mau aja?" juga rumus irit "dahulukan kebutuhan banyak tinggalkan kemauan" tinggal kenangan.

Padahal menjaga harta suami itu amanah di pundak istri dari suami yaa. Menjaga dari hal yang haram dan syubhat, serta yang kurang bermanfaat. Mendadak teringat hadits tentang istri shalihah yang terang menyentil harta, duh ya Allah bantu kami. Jangan sampai kebanyakan nuruti mau trus lupa kewajiban dan kebutuhan. Nanti kebanyakan baju dan tas etapi luput berbagi zakat-infaq-sedekah. Koleksi wadah kontainer hasil arisan bertumpukan tapi malah lupa memfasilitasi minat belajar seisi penghuni rumah. Perut penuh tapi lalai investasi leher ke atas. *eaaa kode minta arisan buku ini mah 😄

Kalau Ruh, jiwa mah kudu selalu diupayakan terisi bergizi ya

Trus piye? Stay focus! Nah fungsinya pasang target dari awal adalah membantu fokus itu. Biar nggak meleng kiri-kanan tiba-tiba akhir tahun hanya zonk. Tentu didasari assesment, pertimbangan lain-lain yang akhirnya mendorong tercetusnya target anu. Cukuplah janji Allah bahwa setiap sen yang dikeluarkan akan ditanya, -sebagaimana setiap amanah akan dimintai pertanggungjawaban- jadi rambu pengingat diri setiap hari. 

Jadi, tinggal ditimbang, apa perlu arisan? Kalau ya, arisan apa tahun ini buibuu? 😆

Cairo, 24/1/2017

Vakum posting lama banget. Semoga dini hari ini bisa mencerahkan dan memberdayakan. 

#odopfor99days #ke8

Comments