Cover

Kalau tepuk tangan sah jadi standar minat dan penghargaan masyarakat, kita tentu bisa menebak mana yang lebih ramai; hiburan atau prestasi akademik.

Lalu berturut kita bisa melihat industri mana yang lebih laku. Selanjutnya jadilah prototipe masyarakat yang lumrah terlihat.

Untungnya, kita hidup di zaman dan masa yang masih menaruh hati pada ilmu, pengetahuan dan adab. Sehingga seni tak sendirian di panggung depan kehidupan. Dan pada akhirnya ketika para pemilik kantong gembung masih berkenan turun rembuk mendanai proyek sektor itu, rasanya cukup menyegarkan, meski bukan jaminan paling utama.

Maka, salah satu (atau salah sekian :)) bekal utama jadi manusia kebanyakan di zaman akhir dunia adalah cermat memandang dan hati-hati menilai. Never judge the book by its cover, although sometimes the cover tells most of things inside. Bahkan mungkin pun sometimes the covers tells everything. We should look deep inside, however.

: refleksi hadir Wisuda Sarjana di Al-Azhar Conference Center. 20/10/2015

Comments