Filtrasi

Ya. lama-lama, mau tak mau, akhirnya saya mencoba menyadarinya.

Sulit sekali, mengalahkan ego, hawa nafsu itu. Pantas saja melawannya disebut jihad. Karena memang menguras 'tenaga', sesuai dengan akar kata jihad; ja - ha - da , juhd/jahd. Pengerahkan tenaga, berpayah dan berlelah. Begitulah adanya, sampai disebut dalam satu riwayat -terlepas dari hukum riwayatnya yang belum dicek, entah shahih atau justru dha'if marduud- dengan, jihad akbar.  Sementara jihad dengan qital, perang angkat senjata pun kalah sudah, hanya diungkapkan sebgaai jihad ashghar

Dan memang tiap manusia memiliki celah cobaan masing-masing. Mungkin disini salah satu letak cobaan saya -seperti mereka bilang-. Di perkara yang justru mayoritas manusia menginginkannya dengan sangat. Mengimpikannya dari jauh-jauh hari. Merendanya dengan mimpi manis seiring pertambahan usia. Menyambutnya dengan sepenuh binar mata.

apa yang salah?, pertanyaan itu yang semakin deras menyandera.

entah. entah. entah. agaknya memang saya yang salah.

Lalu, akhirnya keputusan diambil -meski dimula dengan memaksa diri-; bagaimanapun saya tetap harus berusaha. Ya, meski ternyata harus dimula dengan memaksa diri sendiri. Mengalahkan lontaran logika yang -sepenuhnya saya sadari- berpotensi menyesatkan membawa saya ke arah yang lebih antah berantah lagi. Mengesampingkan kepahitan realita yang hanya membuat saya menggigit bibir lebih keras. Menutup mata dari fakta yang seringnya mendorong saya geleng kepala kuat-kuat. Sambil melantun kekata menghibur, mengukuhkan niat, mengulang cita dan doa.  
Ya, disini mungkin medan jihadnya. (Sungguh, kalau bukan karena-Mu, saya sudah frustasi sejadi-jadinya, pergi sejauh-jauhnya menghindar larikan diri. Sungguh, kalau bukan karena-Mu, saya sudah 'tiada'..)

Hingga, satu persatu penyadaran dan kesimpulan itu, sepertinya, sedikit demi sedikit meruntuhkan kekeraskepalaan saya sepanjang jalan. Meski belum sempurna terganti keyakinan, setidaknya mengurangi resistensi saya terhadap hal satu ini.

sampai sekarang, saya masih harus berjuang; menyadari-menyadarkan diri dan menerima kenyataan dengan kelapangan dada. Bukankah hidup keseluruhan memang perjuangan? dan saya sebagai salah satu pesertanya-lah, yang tak henti sambung menyambung nafas juang, dari satu titik ke titik lain. dari satu tema ke tema lain. dari satu medan ke medan lain. Sebab kita tumbuh dan berkembang, ya?

Tentu, hanya janji kebesaran Allah yang mampu mengibarkan semangat dan tekad setia. Semoga hingga akhir masa, paripurna, Ya 'Aziiz.. 


Bu'uts Permai. 28 April 2012.
realizing; bukan hanya butuh perjuangan untuk menyadari, butuh lebih banyak juang menerima apa yg disadari, yang lantas muncul bersamanya.
dan satu lagi, Perubahan -apapun bentuknya, direncanakan atau tidak- tetap mendesak pelakunya mnjenguk niat hati, jernih proses dan mulia tujuan. Sepanjang jalan.

Comments

  1. realizing; bukan hanya butuh perjuangan untuk menyadari, butuh lebih banyak juang menerima apa yg disadari, yang lantas muncul bersamanya.
    dan satu lagi, Perubahan -apapun bentuknya, direncanakan atau tidak- tetap mendesak pelakunya mnjenguk niat hati, jernih proses dan mulia tujuan. Sepanjang jalan.

    ***
    suka bagian ini...

    smoga dimudahkan ^__^

    ReplyDelete
  2. Asa4Ciel: yosh, semangat jg jannah :p

    teh Suci: amin ya Rabb, sama2 atuh ya teh.. (eh,bener teteh, atw mbak ya?) :D

    ReplyDelete

Post a Comment