Setapak Langkah Musim Semi

Menjelang musim semi
ada kuncup menunggu rekah
menitip bisik pada angin tentang ceritanya.
Setia tanpa terpaksa,
menunggu masanya.

Sungguh, ini masih menuju musim semi,
yang kita jelang bersama pada kursi
di rerimbun damai taman penghambaan.
Sesekali gerimis menderaskan rindu,
sementara gemericik melantunkan senandungnya dalam diam.

Sungguh, musim semi belum tiba.
Maka bertahan menguncup pada masa antara,
adalah jaminan untuk merekah terindah.
Sepenuh keinsyafan bahwa langkahnya hanya akan menemui satu akhir di sana;

saat hari benar memang telah musim semi.

Merekahlah,
di pinggir telaga bermandikan cahaya
di ujung setapak yang kita bina atas nama cinta-Nya.


*biar, biar sujud merangkum ruah kata-nya.
sebab,
tanpa berkata,
rasa sudah dapat tereja.
Jika ada tanya akan makna-nya, katakan saja :
perjuangan!

Bukankah kita sudah sama berikrar dalam rahim ibunda,
bahwa kita adalah abdi-Nya?

Comments

  1. subhanallah.. bacanya.. berasa banget ka wafy..

    ReplyDelete
  2. Iffah, Zulfa, Azmah and Isma: syukran, semoga menemani perjuangan kalian semua :)

    ReplyDelete
  3. Jika padi belum merunduk jangan kau tuai, pun demikian dengan mawar yang belum mekar, jangan kau petik :D nice nice Fy

    ReplyDelete

Post a Comment