catatan ujian #0


tiap hari, malu aku pada Ia
kerap berulang kali melakukan salah yang sama,
menimbun dosa yang entah keberapa,
masih saja Ia beri kesempatan lagi dan lagi.
malu aku pada Ia
kering kerontang jiwaku tak tersentuh segarnya penghambaan,
masih saja Maha Pemurah tak putus memberi oase di tengah perjalanan.
malu aku pada Ia
titik-titik hitam akibat pelanggaran menyelimut dan
menyemut di muka hati; sempurna menjadi tabir
masih saja Sang Maha Sempurna berkenan memberi binar cahaya
yang merasuk melalui celah kapiler dari tabir gelap yang ada.
dengan berderet bukti nyata, Ia sungguh membuktikan diri Sang Maha Kaya yang Maha Pemurah lagi Maha Pengasih.
lalu, tiba-tiba secuil tanya mendesak sisi jiwa menjenguk ruang terdalamnya;
adakah ini ujian dari-Nya; ajang pembuktian apakah kemudian
sang hamba menyambut segalanya dengan syukur, atau kufur?

sungguh, rasa-rasanya malaikat berbisik ayat di telinga;
"hadza min fadhli Rabbi, liyabluwani a asykuru am akfur"
 
(Rabb, jadikanlah kami bagian dari hamba-hambaMU yang pandai bersabar lagi bersyukur..)

selasa 6/9/2011 (sehari usai turunnya natijah tingkat 3 syari'ah)

Comments

Post a Comment