sesaat sebelum pulang

: jejak

"Aku memanggilmu, Jejak!"

Dengarkanku seksama, Jejak tanpa suara.

"Jangan katakan padaku, Jejak. Jangan pernah katakan tak ada jalan untuk kembali. Aku melihatmu, Jejak. Dimana-mana. Di lipat tirai, di hamparan karpet, di sudut ruang, di kusen jendela, di daun pintu, di roda koper, di decit laci, di helai buku, di tumpukan baju, di temaram lampu, di tepi ranjang, di dataran meja bundar, di sejoli sapu dan serokan, di tali jemuran yang saling mengait, di punggung sandal jepit, bahkan di karat pagar besi.

Jejak, aku akan meneruskan setapakmu. Maka panggil aku kembali, Jejak. Kesini, ke asrama kita, dimana hari-hari kita bertuan."


Madinatul Bu'uts al-Islamiyah. 7 februari 2011. 02:00

#dan hidup sejatinya adalah perjalanan pulang#

Comments

Post a Comment