ini malam yang tenang
penuh keterasingan yang bermuka datar
mencoba menilik putaran bulan dalam
jejak dan riak
biarkan aku menikmatinya
dengan deklarasi cintaku tanpa suara,
(Tuhan, aku malu.
tak kunjung membalas surat cintaMu
yang berdatangan tiap hari.)
lalu mematikan ramai yang lalu lalang
tidak, aku tak akan menghabisinya sama sekali
hanya saja aku memahami harga dari satu sepi
:
ia memberiku ruang bersama Tuhanku lebih leluasa
maka ramai kubiarkan pergi dengan senang hati
dan jenak ini akan menjadi saksi
aku dan Tuhanku.
(Allah.. bisikanku mungkin bukan apa-apa,
sudikah Kau menoleh padaku?)
malam, ditulis kembali pada siang
18/8/2010
8 ramadan 1431
Comments
Post a Comment